Senin, 29 November 2021

Serunya Berebut Kosa Kata Bahasa Inggris di Kelas I

Pagi itu seperti biasanya aku memasuki Ruang Kelas I. Tempat dimana aku lebih sering berbagi ilmu dengan para siswaku di MI Plus Sunan Kalijaga. Madrasah yang penuh perjuangan, baik suka maupun duka. Di jalur formal ia merupakan Madrasah Ibtidaiyah yang cukup muda. Berdiri pada tahun 2010, setelah 10 desa lain di Kecamatan Gandusari memiliki lembaga pendidikan formal berkarakter Islami. Meski sudah 11 tahun berlalu, kami menyadari akan keterbatasan dan potensi yang ada di lembaga. Bahwa merintis dan mengembangkan madrasah yang hebat-bermartabat membutuhkan penyaluran energi yang kuat. Termasuk tentang bagaimana secara konsisten guru mengupayakan pembelajaran yang berhasil.

Seperti biasanya, bersama 13 siswaku kami mengawali Kelas dengan doa harian yang penuh harapan. Hari ini aku ingin mengajak mereka untuk memperkaya penguasaan kosa kata Bahasa Inggris. Namun sebagai guru aku pun sadar, bahwa anak-anak Kelas I ini belum sepenuhnya mampu membaca maupun melafalkan kosa kata bahasa asing dengan tepat dan lancar. Sehingga saat mereka saya ajak untuk menirukan dan menghafal, sebagian siswa akan merasa ini berat. Biasanya mereka akan mudah menguap (mengungkapkan kantuknya) bahkan tak jarang akan lebih memilih bermain sendiri. Nadif, salah seorang siswaku pernah berkata : “alah bu cegeh, angel...” (aku benar-benar tidak mau, itu sulit). Bagiku ini merupakan tantangan, sekaligus peluang sebenarnya. Bagaimana aku harus mengupayakan antusiasme disaat keengganan sedang merasuki mereka.

Di saat yang sama aku sadar, meski telah lulus S-1 Pendidikan Bahasa Inggris namun kemampuanku cuma pas-pasan. Penguasaan kosa kata bahasa Inggris-ku banyak yang terlupa. Maklumlah, setelah lulus sejak 9 tahun yang lalu, kesibukan keluarga banyak menyita fokusku dalam merawat ilmu bahasa asing yang satu ini. Sisi lain, masyarakat sekitar masih menganggap Bahasa Inggris itu sekedar pelajaran muatan lokal dan ia sulit dipelajari. Tentu hal ini merupakan tantangan tersendiri.

Kali ini aku akan mencoba cara sederhana, yang mungkin saja mampu merubah cara pandang anak-anak tentang belajar bahasa asing. Ya, dengan bermain menebak kosa kata baru. Jadi skenarionya adalah aku akan mengucapkan sebuah kosa kata, misalnya : “apple”. Selanjutnya anak-anak dipersilahkan dengan adu cepat menyebutkan kosa kata baru yang berawalan huruf “E”, yakni huruf terakhir dari kata sebelumnya, applE. Begitu seterusnya, dengan pola yang sama.

Wah, tak disangka ternyata anak-anak makin riuh berebut menjawab, sambil pandangannya kadang menatap ke langit-langit kelas. Mungkin saja dengan cara itu mereka merasa lebih mampu mengumpulkan inspirasi. Hehehe... Tiba-tiba Haki mengacungkan tangan dan dengan lantang berucap : “Elephant”. Bilqis menimpali : “Oh iya ya, elephant gajah”. Aku pun tersenyum lebar, sesekali mengucap : “bagus, kalian pinterr... Coba sekarang Shifa menuliskan (elephant = gajah) di papan tulis”. Dengan semangat 45 Shifa mengambil spidol dan mulai menuliskannya. Aku memandanginya, sekejab kemudian : “Wow... bagaimana Shifa bisa menuliskan elephant dengan benar?” Dia menjawab : “Di rumah Sera ada tikar gambar gajah bu, trus ada tulisannya Elephant.”

Tak disangka, serunya kelasku pagi itu. Mereka begitu riang, apalagi saat mendapati teman-temannya salah ucap, menjawab asal dan saling berebut untuk menjawab. Bahkan tak jarang mereka iseng dengan membungkam mulut temannya agar tidak menjawab. Tebak-tebakan kosa kata inipun tak terasa harus berakhir karena lonceng berbunyi, tanda ganti jam pelajaran. Namun mereka inginnya tebak-tebakan terus berlanjut. Tapi aku menjanjikan untuk mengulanginya lagi lain kali. Juga agar mereka memperkaya perbendaharaan kosa kata saat dirumah.

Aku sangat bersyukur pagi itu. Aku mendapati cara mengajar yang sederhana dan mampu membuat anak-anak terkesima. Ada satu prinsip yang kembali teringat saat masih aktif di IPPNU dulu. Bahwa dalam kaderisasi hendaknya kita meniscayakan “masuk melalui pintu mereka dan keluar melalui pintu kita”.

Yeni Widyawati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar